Gorontalo (ANTARA) - Pemadaman listrik mendadak kembali `menghantui` setiap aktivitas warga di sejumlah wilayah Provinsi Gorontalo.
Pasalnya, intensitas pemadaman sepihak oleh PLN setempat itu, terbilang cukup tinggi. Dalam satu hari, insiden ini bisa terjadi empat hingga lima kali, dengan durasi yang cukup variatif.
Hariyati, salah seorang warga di kelurahan Padebuolo, Kota Gorontalo , mengatakan pemadaman tersebut cukup menganggu aktivitasnya sehari-hari.
" Mau masak nasi menggunakan penanak eletronik atau sekedar menyetrika baju saja, kerap kali terbengkalai karena pemadaman listrik yang cukup sering," katanya, Senin.
Hal senada diungkapkan Azis usman, warga di Kabupaten Bone Bolango, pria yang menggeluti usaha fotokopi ini, mengaku omzetnya ikut menurun seiring berlakunya pemadaman listrik mendadak sejak beberapa bulan terakhir ini.
" Padahal kami membayar listrik tidak pernah terlambat, seharusnya PLN memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat," kata dia.
Durasi pemadaman listrik di wilayah itu, berkisar antara lima menit hingga berjam-jam, dan terjadi tanpa mengenal waktu.
Sebelumnya, kepala PLN Gorontalo, Arifin Akuba mengatakan pemadaman listrik yang kembali terjadi, karena beban pemakaian yang terlalu tinggi, dan tidak sebanding dengan kapasitas atau daya listrik.
Pihaknya meminta warga untuk berhemat pemakaian listrik, guna meminimalisir insiden yang diakuinya cukup menjengkelkan itu.
Pasalnya, intensitas pemadaman sepihak oleh PLN setempat itu, terbilang cukup tinggi. Dalam satu hari, insiden ini bisa terjadi empat hingga lima kali, dengan durasi yang cukup variatif.
Hariyati, salah seorang warga di kelurahan Padebuolo, Kota Gorontalo , mengatakan pemadaman tersebut cukup menganggu aktivitasnya sehari-hari.
" Mau masak nasi menggunakan penanak eletronik atau sekedar menyetrika baju saja, kerap kali terbengkalai karena pemadaman listrik yang cukup sering," katanya, Senin.
Hal senada diungkapkan Azis usman, warga di Kabupaten Bone Bolango, pria yang menggeluti usaha fotokopi ini, mengaku omzetnya ikut menurun seiring berlakunya pemadaman listrik mendadak sejak beberapa bulan terakhir ini.
" Padahal kami membayar listrik tidak pernah terlambat, seharusnya PLN memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat," kata dia.
Durasi pemadaman listrik di wilayah itu, berkisar antara lima menit hingga berjam-jam, dan terjadi tanpa mengenal waktu.
Sebelumnya, kepala PLN Gorontalo, Arifin Akuba mengatakan pemadaman listrik yang kembali terjadi, karena beban pemakaian yang terlalu tinggi, dan tidak sebanding dengan kapasitas atau daya listrik.
Pihaknya meminta warga untuk berhemat pemakaian listrik, guna meminimalisir insiden yang diakuinya cukup menjengkelkan itu.
Analisa:
Sudah siapkah Kita? Dengan mulainya pemadaman listrik di tempat-tempat tertentu, tidak lama lagi pasti tiba giliran kita. Rasa kesal dan marah selalu tidak terjawab, mengapa bisa sering sekali terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Bahkan disetiap tahunnya disusunkan pula jadwal pemadamannya agar konsumen yang berantisipasi untuk menyediakan alat penerangan lain seperti genset.
Pemadaman listrik terbukti sangat merugikan banyak kalangan, baik di kehidupan sehari-hari maupun di didunia bisnis seperti penurunan omzet yang tertulis pada artikel. Kerugian ini akan semakin besar dan menyebar semakin luas karena dampak yang dirasakan juga akan terjadi pada industri atau perusahaan yang lebih besar pula. Dengan begitu, dampak juga terkena pada rakyat kecil dengan meningkatnya harga-harga barang yang mereka gunakan. Dengan pemadaman listrik, mengakibatkan perusahaan atau pabrik mengeluarkan ongkos yang lebih besar, sehingga biaya untuk suatu barang yang diproduksi semakin meningkat. Jadi sebagai rakyat kecil, dihimbau kepada pemerintah untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah yang sudah berakar di setiap tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar